Minggu, 01 Mei 2011

1. Definisi :
Sinusitis adalah : merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh
kuman atau virus.
2. Etiologi
a. Rinogen
Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis) yang disebabkan
oleh:
1) Rinitis Akut (influenza)
2) Polip, septum deviasi
b. Dentogen
Penjalaran infeksidari gigi geraham atas Kuman penyebab :
1) Streptococcus pneumoniae
2) Hamophilus influenza
3) Steptococcus viridans
4) Staphylococcus aureus
5) Branchamella catarhatis
3. Gejala klinis :
a. Febris, filek kental, berbau, bisa bercampur darah
b. Nyeri :
1) Pipi : biasanya unilateral
2) Kepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehari
3) Gigi (geraham atas) homolateral.
c. Hidung :
1) buntu homolateral
2) Suara bindeng.
4. Cara Pemeriksaan
a. Rinoskopi anterior :
1) Mukosa merah
2) Mukosa bengkak
3) Mukopus di meatus medius.
c. Rinoskopi postorior
mukopus nasofaring.
d. Nyeri tekan pipi yang sakit.
e. Transiluminasi : kesuraman pada ssisi yang sakit.
f. X Foto sinus paranasalis
1) Kesuraman
2) Gambaran “airfluidlevel”
3) Penebalan mukosa
5. Penatalaksanaan :
a. Drainage
1) Medical :
a) Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) ½%(anak)
b) Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mg
2) Surgikal : irigasi sinus maksilaris.
b. antibiotik diberikan dalam 5-7 hari (untk akut) yaitu :
1) ampisilin 4 X 500 mg
2) amoksilin 3 x 500 mg
3) Sulfametaksol=TMP (800/60) 2 x 1tablet
4) Diksisiklin 100 mg/hari.
c. Simtomatik
parasetamol., metampiron 3 x 500 mg.
d. Untuk kromis adalah :
1) Cabut geraham atas bila penyebab dentogen
2) Irigasi 1 x setiap minggu ( 10-20)
3) Operasi Cadwell Luc bila degenerasi mukosa ireversibel (biopsi)
6. Tinjauan Keperawatan
a. Pengkajian :
1) Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan,
pekerjaan,,
2) Riwayat Penyakit sekarang :
3) Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus,
tenggorokan.
4) Riwayat penyakit dahulu :
a) Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau
trauma
b) Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
c) Pernah menedrita sakit gigi geraham
5) Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga yang lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit
klien sekarang.
6) Riwayat spikososial
a) Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih0
b) Interpersonal : hubungan dengan orang lain.
7) Pola fungsi kesehatan
a) Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat
Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat tanpa
memperhatikan efek samping
b) Pola nutrisi dan metabolisme :
biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi gangguan
pada hidung
c) Pola istirahat dan tidur
selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien
sering pilek
d) Pola Persepsi dan konsep diri
klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan
konsepdiri menurun
e) Pola sensorik
daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek
terus menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).
8) Pemeriksaan fisik
a) status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal, kesadaran.
b) Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus,
rinuskopi (mukosa merah dan bengkak).
Data subyektif :
1. Observasi nares :
a. Riwayat bernafas melalui mulut, kapan, onset,
frekwensinya
b. Riwayat pembedahan hidung atau trauma
c. Penggunaan obat tetes atau semprot hidung : jenis, jumlah,
frekwensinyya , lamanya.
2. Sekret hidung :
a. warna, jumlah, konsistensi secret
b. Epistaksis
c. Ada tidaknya krusta/nyeri hidung.
3. Riwayat Sinusitis :
a. Nyeri kepala, lokasi dan beratnya
b. Hubungan sinusitis dengan musim/ cuaca.
4. Gangguan umum lainnya : kelemahan
Data Obyektif
1. Demam, drainage ada : Serous, Mukppurulen, Purulen
2. Polip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada
hidung dan sinus yang mengalami radang ? Pucat, Odema
keluar dari hidng atau mukosa sinus
3. Kemerahan dan Odema membran mukosa
4. Pemeriksaan penunjung :
a. Kultur organisme hidung dan tenggorokan
b. Pemeriksaan rongent sinus.
c. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan
pada hidung
2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien tentang
penyakit dan prosedur tindakan medis(irigasi sinus/operasi)
3. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan dengan obstruksi
/adnya secret yang mengental
4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung buntu., nyeri
sekunder peradangan hidung
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinus
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan dan pilek
d. Perencanaan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada
hidung
Tujuan : Nyeri klien berkurang atau hilang
Kriteria hasil :
a. Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau
hilang
b. Klien tidak menyeringai kesakitan
Intervensi Rasional
INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat nyeri klien
b. Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien
serta keluarganya
c. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
d. Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien
e. Kolaborasi dngan tim medis :
1) Terapi konservatif :
- obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan
hidung
- Drainase sinus
2) Pembedahan :
- Irigasi Antral :
Untuk sinusitis maksilaris
- Operasi Cadwell Luc
a. Mengetahui tingkat nyeri klien
dalam menentukan tindakan
selanjutnya
b. Dengan sebab dan akibat nyeri
diharapkan klien berpartisipasi
dalam perawatan untuk
mengurangi nyeri
c. Klien mengetahui tehnik
distraksi dn relaksasi sehinggga
dapat mempraktekkannya bila
mengalami nyeri
d. Mengetahui keadaan umum dan
perkembangan kondisi klien.
e. Menghilangkan /mengurangi
keluhan nyeri klien
2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang
penyakit dan prosedur tindakan medis (irigasi/operasi)
Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang
Kriteria :
a. Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola
kopingnya
b. Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya
serta pengobatannya.
Intervensi Rasional
INTERVENSI RASIONAL
a. Kaji tingkat kecemasan klien
b. Berikan kenyamanan dan ketentaman pada
klien :
- Temani klien
- Perlihatkan rasa empati( datang dengan
menyentuh klien )
c. Berikan penjelasan pada klien tentang
penyakit yang dideritanya perlahan, tenang seta
gunakan kalimat yang jelas, singkat mudah
dimengerti
d. Singkirkan stimulasi yang berlebihan
misalnya :
- Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang
- Batasi kontak dengan orang lain /klien lain
yang kemungkinan mengalami kecemasan
e. Observasi tanda-tanda vital.
f. Bila perlu , kolaborasi dengan tim medis
a. Menentukan tindakan selanjutnya
b. Memudahkan penerimaan klien
terhadap informasi yang diberikan
c. Meingkatkan pemahaman klien
tentang penyakit dan terapi untuk
penyakit tersebut sehingga klien
lebih kooperatif
d. Dengan menghilangkan stimulus
yang mencemaskan akan
meningkatkan ketenangan klien.
e. Mengetahui perkembangan klien
secara dini.
f. Obat dapat menurunkan tingkat
kecemasan klien
3. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi (penumpukan
secret hidung) sekunder dari peradangan sinus
Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous,purulen) dikeluarkan
Kriteria :
a. Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
b. Jalan nafas kembali normal terutama hidung
Intervensi Rasional
INTERVENSI RASIONAL
a. kaji penumpukan secret yang ada
b. Observasi tanda-tanda vital.
c. Koaborasi dengan tim medis untuk
pembersihan sekret
a. Mengetahui tingkat keparahan dan
tindakan selanjutnya
b. Mengetahui perkembangan klien
sebelum dilakukan operasi
c. Kerjasama untuk menghilangkan
penumpukan secret/masalah
4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinus
Tujuan : kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi
Kriteria :
a. Klien menghabiskan porsi makannya
b. Berat badan tetap (seperti sebelum sakit ) atau bertambah
Intervensi Rasional
INTERVENSI RASIONAL
a. kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi
klien
b. Jelaskan pentingnya makanan bagi
proses penyembuhan
c. Catat intake dan output makanan klien.
d. Anjurkan makan sediki-sedikit tapi
sering
e. Sajikan makanan secara menarik
a. Mengetahui kekurangan nutrisi klien
b. Dengan pengetahuan yang baik tentang
nutrisi akan memotivasi meningkatkan
pemenuhan nutrisi
c. Mengetahui perkembangan pemenuhan
nutrisi klien
d. Dengan sedikit tapi sering mengurangi
penekanan yang berlebihan pada lambung
e. Mengkatkan selera makan klien
5. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan hidung buntu, nyeri
sekunder dari proses peradangan
Tujuan : klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman
Kriteria : Klien tidur 6-8 jam sehari
Intervensi Rasional
INTERVENSI RASIONAL
a. kaji kebutuhan tidur klien.
b. ciptakan suasana yang nyaman.
c. Anjurkan klien bernafas lewat mulut
d. Kolaborasi dengan tim medis
pemberian obat
a. Mengetahui permasalahan klien dalam
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
b. Agar klien dapat tidur dengan tenang
c. Pernafasan tidak terganggu.
d. Pernafasan dapat efektif kembali lewat
hidung
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M. G. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3 EGC, Jakarta 2000
Lab. UPF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan tenggorokan FK Unair, Pedoman diagnosis
dan Terapi Rumah sakit Umum Daerah dr Soetom FK Unair, Surabaya
Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 askep. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.